Home /
Sufi /
MANAQIB MU'ALLIF DALA'IL AL-KHOIROT, AL-SAYYID ABU ABDILLAH MUHAMAD BIN SULAIMAN AL JAZULI RA
Senin, 25 Januari 2010
MANAQIB MU'ALLIF DALA'IL AL-KHOIROT, AL-SAYYID ABU ABDILLAH MUHAMAD BIN SULAIMAN AL JAZULI RA
Bismillahi-Rohman-Rohiem
MUQODDIMÁH
Segala puji bagi Allah yang menganugerahi hidayah kepada kita berupa iman dan Islam, yang memberikan kenikmatan kepada kita dengan suka bersholawat salam kepada baginda Rosul sebaik - baik manusia, beliaulah yang kita mintai syafa’at dan beliau pula yang mensyafa’ati kita, yang menjadi juru selamat dihari kiamat kelak.
Saya bersaksi sesungguhnya tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan hanya Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, shalawat salam atas beliau, keluarga dan para sahabatnya.
Tulisan ini adalah sebagian dan sejarah perjalanan hidup seorang Imam yang alim dan amil, seorang wali Allah yang besar dan sempurna yang ma’rifat kepada Allah, yang muhaqqik dan wasil kepada-Nya, seorang tokoh terkemuka pada zamannya, yang berbeda pada masanya, Sayid Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli rodliyallah ‘anhu yang mengarang kitab dalailul Khoirot
Nasab
Adapun nasabnya adalah Sayid Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman bin Abdurrohman bin Abu Bakar bin Sulaiman bin Ya’la bin Yakhluf bin Musa bin ‘Ali bin Yusuf bin Isa bin Abdulloh bin Jundur bin Abdurrohman bin Muhammad bin Ahmad bin Hasan bin Isma’il bin Ja’far bin Abdulloh bin Hasan bin Hasan bin Ali bin Abu Tholib Karramallahu Wajhah.
Kelahiran
Beliau dilahirkan di Jazulah yaltu di sebuah kabilah dan Barbar di pantai negeri Maghrib {Maroko} Afrika. Beliau belajar di Fas yaitu sebuah kota yang cukup ramai yang terletak tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan Mesir. Jarak antara Fas dan Mesir kira-kira 36 derajat 17 daqiqoh atau sekitar 4.064 km. Dikota Fas beliau belajar hingga menjadi sangat banyak menguasai ilmu yang bermacam-macam sehingga namanya tersohor, kemudian beliau mengarang kitab “Dalail al Khoirat”.
Sejarah Menjelang Mengarang Kitab Dalailul Khoirot
Adapun sebab musabah beliau mengarang kitab Dalailul Khoirot adalah karena pada suatu saat beliau singgah di suatu desa bertepatan dengan waktu (habisnya) sholat dhuhur; tetapi beliau tidak menjumpai seorangpun yang dapat beliau tanyai untuk mendapatkan air wudlu.
Akhirnya beliau menemukan sebuah sumur yang tidak ada timbanya, maka beliau berputar-putar di sekitar sumur itu dalam keadaan bingung karena tidak ada alat untuk menimba air. Tetapi kemudian beliau dilihat oleh seorang anak perempuan kecil yang berusiya sekitar tujuh tahun. Anak itu bertanya kepada Sayid Muhammad al-Jazuli,
“Ya Syekh, mengapa anda nampak bingung berputar-putar disekitar sumur Syekh menjawab,”Saya Muhammad bin sulaiman”.
Anak itu bertanya lagi, “Apa yang hendak tuan kebijakan ?“.
Syekh menjawab, “Waktu sholat dhuhurku sudah sempit, tetapi saya belum mendapatkan air untuk berwudlu”.
Anak kecil itu bertanya, apakah dengan namamu yang sudah terkenal ia tidak bisa (hanya sekedar) mendapatkan air wudlu dan dalam sumur? Tunggulah sebentar!“
Kemudian anak kecil itu mendekat ke bibir sumur dan meniupnya sekali, tiba-tiba airnya mengalir dan memancarkan di sekitan sumur seperti sungai besar.
Kemudian anak kecil itu pulang kerumahnya, dan Syekh Muhammad Al-Jazuli pun segera berwudlu dan melaksanakan sholat dluhur.
Setelah Al -Jazuli rumah itu Syekh Muhammad bergegas mendatangi anak perempuan kecil itu, sesampainya di sana beliau mengetuk pintu. Anak kecil itu berkata, “Siapa itu ?“, maka syekh menjawab, “Wahai anak perempuanku, saya bertanya kepadamu, demi Allah dan kemahaagungan-Nya yang menciptakan kamu dan menunjuikan kepadamu terhadap Nabi Muhammad Saw. sebagai Nabi dan Rasulmu yang diharap-harapkan syafaatnya, saya harap engkau mau menemuiku, saya hendak menanyakan tentang satu hal”.
Ketika anak itu menemui beliau, Syekh Muhammad Al-Jazuli bersumpah, “Aku bersumpah kepadamu demi kemahaagungan Allah, demi kemahakuasaan-Nya, demi kemahamemberi-Nya, demi kemahasempurnaan-Nya dan demi Nabi Muhammad yang sholawat salam atas beliau, para shahabat, isteri dan putra-putra beliau, demi risalah beliau dan demi syafaat beliau, aku mohon kamu mau menceritakan kepadaku dengan apakah kamu bisa mendapatkan martabat yang tinggi {sehingga dapat mengeluarkan air dan sumur tanpa menimba} ?“.
Anak perempuan kecil itu menjawab, : “Kalaulah tidak karena sumpahmu itu wahai Syekh, tentulah aku tidak mau menceritakannya. Saya mendapatkan keistimewaan yang demikian itu karena membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw.” Setelah peristiwa itu kemudian Syekh Muhammad Al-Jazuli radliallahu anhu mengarang kitab “Dalail al Khairat” di kota Fas. Dan sebelum beliau mensosialisasikan kitab itu ia mendapat ilham untuk pulang kembali ke tanah kelahirannya. Maka beliau kembali dan Fas kedesa beliau ditepi daerah Jazulah. Kemudian beliau dengan kesendiriannya itu bertemu Syekh Abu Abdilah Muhammad bin Abdullah Al-Shaghir seorang penduduk dipinggiran desa dan beliau berguru Dalail kepadanya.
Kemudian Syekh Muhammad Al-Jazuli melaksanakan kholwat untuk beribadah selama 14 tahun dan kemudian keluar dan kholwatnya untuk mengabdikan din dan menyempurnakan pentashihan (pembetulan) kitab “Dalait al Khoirot” pada hari jum’at, 6 Rabi’ul Awwal 82 H. delapan tahun sebelum hari wafatnya.
Adapun Thoriqoh beliau disandarkan pada Syekh Syadzili yang belajar dan Sayyid Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Mudhor Al-Munithi dan Sayid Abu Utsman Sa’id Al-Hartanai dan Sayid Abi Zaid Abdurrahman Al-Rajnaji dan Sayid Abul Fadhil Al-Hindi dan Syekh Ihus Uwais Zamanihi dan Sayid Abu Abdilah Al-Maghribi seorang pengembara yang dimakamkan di Damnaliur AlBukhairoh dan pengikut para orang sholih dan kelompok Thoriholnya muslikin dan seagung-agungnya orang-orang ma’nifat dan Imamnya para wasil, Abul Aqthob yang diperlihatkan oleh Allah terhadap semua pengikutnya sebagai penerus barisan para keturunan Al Hasyimiyyah dan keturunan Nabi, Sayid Abul Hasan ‘Ali Al-Syadzali radtiyallahu ‘anhu yang dilahirkan pada tahun 595 H. dan wafat pada tahun 656 H
Dinegerinya sebelum beliau merealisasikanSepuluh hal sebagaimana beliau berkata: “Masih ada sepuluh tahun untukmu”, dan beliau mewariskan banyak teman. Adapun murid-murid beliau banyak sekali, diantaranya adalah Syekh Abu Abdillah Muhammad Al-Shoghir Al-Sahli dimana beliau adalah yang tertua dan sahabatnya yang lain, yang menemaninya dalam meriwayatkan Dalail. Kemudian Syekh Abu Muhammad Abdul Karim Al-Mandari dan juga Syekh Abdul ‘Aziz Ab-Tiba’ dan beliaulah Sayid dan Gum Sanadku (Mu’aUif dintana Guru saya Sayid Ahmad Musa Al-Samlali berguru kepadanya dan kemudian Sayid Ahmad bin Abbas A1-Shom’i berguru kepadanya dan kemudian Sayid Mufri Abdul Qodir Al-Fasi belajar kepadanya dan kemudian Sayid Ahmad bin Al-Haj belajar kepadanya kemudian Sayid Muhammad bin Ahmad bin Ahmad bin Al-Matsani belajar kepadanya dan kemudian Sayid Muhammad bin Abmad A1-Mudghiri belajar kepadanya dan kemudian Sayid All bin Yusuf Al-Hariri Al-Madanibelajar kepadanya dan kemudian Sayid Muhammad Amin Al-Madani belajar kepadanya dan kemudian Al-Quthbu Al-Rais Sayid Muhammad Idris belajar kepadanya dan kemudian Al Quthbu Al-Rasyid Sayid Abdul Mu’id radliyallahu ‘anhurn dan santrinya yang dijuluki dengan Muhammad Ma’ruf yang belajar kepadanya.
Syekh Muhammad Al-Jazuli Mendidik
Syekh Muhammad Al-Jazuli pada mulanya mulai mendidik para muridin dipinggiran Asafi di mana banyak sekali orang yang sadar dan bertaubat atas bimbingannya. Dzikirnya begitu terkenal, tersebar dan diamaikan orang-orang diberbagai negeri dan nampaklah keistimewaan yang besar dan keramat-keramatnya. Syekh Muhammad Al-Jazuli senantiasa berpegang teguh terhadap hukum-hukum Allah SWT dengan melaksanakan ajaran A1-Qur’an dan Sunnah rosul shallalluhu ‘alaihi wassalani. Kemudian beliau pindah dan Asafi kesuatu tempat yang terkenal dengan afrigal. Kemudian beliau membangun masjid dan menetap ditempat itu untuk tetap mendidik dan membimbing para muridin ke jalan yang benar sesuai petunjuk Allah.
Jelaslah cahaya keberkahan beliau, nampaklah tanda-tanda kerahasiaannya dan para faqir dan orang-orang yang tekun membaca dan dzikir kepada Allah dan membaca sholawat Nabi semakin banyak Dzikir-dzikir beliau dikenal disegenap penjuru dan pam pengikutnya pun tersebar disetiap bagian negeri sehingga menjadi semarak dan hiduplah negeri Maghribi. Syekh Muhammad Al-Jazuli memperbaharui Thoriqot di Maghribi setelah pengaruh-pengaruh dari pengajarannya. Syekh Muhammad Al-Jazuli benar-benar seorang yang mencurahkan waktunya untuk menolong dan memberikan manfa’at kepada ummat Beliau juga mengutus para sahabatnya keberbagai negeri untuk menda’wahkan hukum Allah dan mendorong mereka ke jalan Allah.
Banyak sekali orang mengikuti dan mengamalkan Thoriqotnya. Mereka juga banyak yang datang langsung kepada Syekh Muhammad A1-Jazuli untuk bertaqurrub dan mencari ridho Allah. Junilali dan pengikut itu mencapai 12665 orang dimana kesemuanya itu bisa mendapatkan fadhilah menurut kadar martabat dan kedekatan mereka dengan Syekh Muhammad Al-Jazuli.
Wafatnya Syekh Muhammad Al Jazuli
Beliau wafat waktu melaksanakan sholat subuh pada sujud yang pertama (atau pada sujud yang kedua menurut satu riwayat) tanggal 16 Rabi’ul Awwal 870 H. Beliau dimakamkan setelah waktu sholat dhuhur pada hari itu juga di tengah masjid yang beliau bangun.
Sebagian dan keramaltnya adalah setelah 77 tahun dan wafat beliau, makam beliau dipindahkan Maralisy, dan ternyata ketika jenazah beliau dikeluarkan dan kubur, keadaan jenazah itu masih utuh seperti ketika beliau dimakamkan. Rambut dan jenggot beliau masih nampak bersih dan jelas seperti pada hari beliau dimakamkan. Makam beliau di Markasy sering diziarabi oleh banyak orang.
Sebagian besar dan peziarah itu membaca Dalil al Khairat disana, sehingga dijumpai di makam itu bau minyak misik yang amat harum karena begitu banyak di bacakan sholawat salam kepada nabi muhamad, para sahabat dan keluarga beliau. kisah wangi semerbak itu adalah sebagian dari sejarah yang lain tentang beliau bahwa para orang sholeh dari berbagai penjuru dari masa ke masa senantiasa membaca dan mengamalkan kitab beliau yaitu dalail al khoirot.
Akhirnya beliau mendapat perdikat sebagai seutama-utamanya orang yang bersama Rosul SAW kelak karena banyaknya pengikut beliau untuk membaca Sholawat, sebagai mana Rosululloh SAW bersabda, “Seutama utama manusia bersamaku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca Sholawat untukku”
Syekh al-Khafidh Abu Na’im berkata, “ Sejarah besar tentang Syeh Muhamad Al-Jazuli ini benar-benar sesuai dengan hadist dan fatwa para sahabat tentang membaca sholawat kepada Nabi ni saya telah menuqilnya meskipun banyak para ulama’ yang mengetahuinya secara pasti, sebagai mana disabdakan Nabi, “Sedekat-dekatnya orang yang lebih berhak mendapat syafa’atku pada hari kiamat besok adalah orang yang paling banyak membaca sholawat pada waktu ia masih di dunia”
Segala puji bagi Alloh tanpa batas, Sholawat salam atas Rosululloh SAW para sahabat dan keluarganya. Amien.
www.ucapantahunbaru.blogspot.com
Share this
Related Articles :
Arsip Blog
-
▼
2010
(580)
-
▼
Januari
(580)
- Drs. KH. Muhammad Zubaidi Muslich
- Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan
- KH. M. Ma’shum bin Aly
- Habib Salim bin 'Abdullah bin 'Umar asy-Syathiri
- KH. Marzuqi Romli
- TIGABELAS ALASAN KEUTAMAAN BERSHOLAWAT
- “Sang Macan Putih dari Pulau Jawa” (edisi 1)
- KH. Abdul Ghofur Maimoen (Kader NU Mesir Raih Gela...
- KH Masyhudi Hasan Ilmuwan Idealis Itu Adalah Kac...
- KH. Maimun Zubair (Matahari Dari Sarang)
- al-Habib Syekh bin Salim al-Aththas
- Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfagih Al-Alawy
- Inilah Mimpi-Mimpi Rasulullah Saw Yang Menakjubkan
- SEBAGIAN AMALIYAH DIMALAM NISFU SYA'BAN
- ASWAJA (AHLUSSUNAH WAL JAMAAH)
- AL HABIB ZEIN BIN ‘ALI BIN AHMAD BIN ‘UMAR AL JUFR...
- HABIB ALWI BIN SALIM ALAYDRUS
- KH. Abdul Mukti bin Harun
- KH. Badrus Salam
- KH. Anwar Nur, Pengasuh Ponpes An-Nur Bululawang
- Habib Sholeh bin Muhammad Mauladdawilah
- BIOGRAFI KH.IMAM FAQIH ASY'ARI DAN SEJARAH BERDIRI...
- KH. MOHAMMAD SAID
- Habib Ahmad Jamal bin Toha Ba'aqil
- Keajaiban-Keajaiban Nabi Muhammad SAW Semasa Kecil
- Alim al-Allamah al-Faqih Syeikh Ismail al Yamani
- Syeikh Abdul Fatah Husein Rawa
- SHEIKH MOHAMMAD KHALIL AL-KHATIB
- MENGENANG SALAH SATU SOSOK ULAMA KHARISMATIK KOTA ...
- Ustadz Taha Suhaimi, Cucu Syeikh Muhammad as-Suhaimi
- Syaikh `Abdullah al-Lahji
- Kyai Soeratmo (Mbah Idris)
- Habib Hasan bin Soleh Al-Bahr Al-Jufri, Keluhuran ...
- KH. Abdul Fattah Hasyim
- KH. Abdullah Abbas
- KETIKA KYAI SALING NYANTRI
- Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad
- SUHRAWARDI AL-MAQTUL: SANG GURU CAHAYA
- AYN AL-QUDAT AL-HAMADZANI
- SEJARAH SHALAWAT BADAR
- ABAH KI QOMARUZZAMAN
- GELAR KELUARGA AL-HASANI
- KH Abdul Wahid Hasyim
- KH. Oesman Mansoer: Dari Mayor Hingga Rektor
- H. Imron Rosyadi SH Diplomat Karir Dari Pesantr...
- Menghadiahkan Bacaan Dzikir Untuk Ahli Kubur
- BETAPA KUASANYA ALLAH SWT (kisah nyata) Satu ger...
- KH. Turaihan Adjhuri Es Syarofi (Guru para Ahli Fa...
- Habib Ali bin Ja'far Alaydrus, Batu Pahat-Malaysia
- GELAR KELUARGA ALAWIYIN DI HADRAMAUT
- Syaikh Ahmad AlBadawiy RA. – WaliQutb Al Ghouts
- KH.SYAFI’I HADZAMI (SUMUR YANG TAK PERNAH KERING)
- Terkuaknya ke-wali-an Kyai Hamid Pasuruan dan Ki...
- KISAH AL-HABIB AHMAD AL-MUHDHAR (QUWEREH, YAMAN)
- Merunduk Kala di Puncak Ilmu : Habib Husein bin Ab...
- KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie: Demi Maslahat ...
- Bakiak Kiai Abbas Rontokkan Pesawat-2 Sekutu
- Kasyaf Terbukanya hijab antara seorang Hamba denga...
- Habib Hamid al-Kaaf - Khalifah Syaikh Yaasin
- Komentar Tokoh Dunia tentang : Sayyidina wa Maulan...
- Habib Hamid bin Ja’far Al-Qadri: Membumikan Madras...
- SAYYID THOHIR ALAUDDIN AL JAILANI (Sang Juru Kun...
- AL IMAM AL MUHAQQIQ AL MUDAQQIQ ABUL FAIDH SAYYID ...
- AL HABIB ‘ALWI BIN ‘ABDULLAH AL ‘AYDRUS (Salah Sa...
- PERTEMUAN AGUNG BERTABUR NUR KEBERKAHAN ANTARA A...
- AL HABIB ‘ALI BIN SYECH ABU BAKAR BIN SALIM (PANGE...
- KH. Abdul Manan Muncar Banyuwangi Jawa Timur
- Sekilas Abil 'Abbas Balyan Bin Malkan, Nabi Khidir AS
- AL-IMAN AL-HABIB ‘ALAWI BIN ‘ABDULLAH BIN ‘ AYDARU...
- Sayyid ‘Abdullah bin Shadaqah bin Zaini Dahlan al-...
- HABIB UMAR BIN ISMAIL BIN YAHYA CIREBON
- 10 Sahabat Dijamin Masuk Surga
- Habib Nuh al Haddad, Solo
- Sayyid Isa Alkaff Qathmyr : Annasabah Alawiyyah
- Ringkasan Sejarah 25 Nabi Dan Rasul
- K.H. Sholeh Bahruddin Kalam Pengasuh Pon.Pes. Ngal...
- Download
- Gathering 49
- Al Allamah Al Musnid Al Arif billah Alhabib Abdulq...
- Keluarga Alawiyyin di Hadramaut
- ISTI'LAUL QUDROH
- Asal Usul Sebutan ALAWIYYIN
- KH. Muslim Rifa'I Imampuro
- Syekh Ihsan Jampes
- KH. Mahrus Aly
- Syekh Junaid Al-Baghdadi RA
- MANAQIB MU'ALLIF DALA'IL AL-KHOIROT, AL-SAYYID ABU...
- Biografi KH Mufid Mas'ud Pendiri Pondok Pesantren ...
- Manaqib Al Arif Billah Al A`lim As Sayyid Ahmad Za...
- Al-Habib Sayid Hatim bin Ahmad Al-Ahdal
- Al-Habib Raihan bin Abdillah Al-’Adani
- Al-Habib Husein bin Hadi Al-Hamid Waliyullah Yang ...
- Al-Habib Husein bin Bin Abdurrahman Assaqqaf Sesep...
- Al-Habib Ahmad bin Alwi Bahjadab
- Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Muhsin Assegaff Pe...
- Al-Habib Abubakar bin Ali Shahab Salah Satu Pendir...
- Syekh Samman Sang Pendiri Sammaniyah
- JADWAL PERINGATAN HAUL HABAIB SEJAWA
- Kiai Muhammad Syamsuri bin Dahlan (1906-1988)
- KH Muhammad Dahlan; Pendukung Lahirnya Muslimat NU
-
▼
Januari
(580)