Beliau dikenali sebagai salah seorang ulama besar dan wali yang kenamaan di masanya. Tentang karamahnya pernah diceritakan bahawasanya pada suatu hari beliau melihat seorang minum Khamer di Mekkah. Beliau memperingatkan orang itu agar berhenti dari perbuatan mungkarnya. Namun peminum Khamer itu menjawab: “Aku adalah seorang penjahit, aku minum Khamer ini agar membantu daya khayalku dalam menjahit”. Tanya beliau: “Maka Allah memberimu kekayaan apakah anda akan mengulangi perbuatanmu yang semacam ini?” Jawab peminum itu: “Tidak”. Mendengar ucapan orang itu beliau segera mendoakan agar ia diberi kekayaan dan dibukakan jalan untuk bertaubat. Berkat doa beliau orang itu bertaubat dan Allah pun memberinya kekayaan yang berlimpah-limpah.
Sebahagian riwayat mengatakan bahawa Ahmad bin Abdullah Ba’amir pernah bercerita: “Aku pernah menitipkan wang beberapa Dirham kepada Muhammad Ba’ubaid. Kebetulan rumah Muhammad Ba’ubaid terbakar dan hartaku pun ikut terbakar sehingga aku sangat susah kerananya. Aku datang kepada guruku Sayid Abdullah Ba’alawi untuk kuadukan persoalanku tersebut. Narnun beliau tidak menanggapi persoalanku itu. Isterinya memohon pertolongan pada beliau agar beliau mau menolong padaku. Beliau mengatakan sesuatu pada pelayannya. Pelayan itu segera meninggalkan beliau. Tidak seberapa lama ia datang dengan membawa sebuah kantung yang berisi wang Dirham. Sekantung wang Dirham itu segera diserahkan padaku. Waktu kuperhatikan seluruh wang Dirham yang ada dalam kantung itu ternyata adalah wangku yang terbakar di rumah Muhammad Ba’ubaid”.
Diriwayatkan bahawasanya ada serombongan kaum fakir yang lapar datang kepada beliau. Beliau menyuruh pelayannya untuk pergi tempat penyimpanan kurma. lawab pelayannya: “Tempat penyimpanan kurma itu telah habis isinya”. Beliau tetap menyuruh pelayannya untuk pergi mengambil kurma dari tempat tersebut. Narnun pelayan itu tetap menjawab seperti jawabannya semula. Setelah itu beliau berkata: “Pergilah ke tempat penyimpanan kurma itu nanti kamu akan mendapatkan kurma di tempat tersebut”. Waktu pelayan itu pergi ke tempat penyimpanan kurma yang ditunjukkan oleh beliau ternyata ia dapatkan kurma dalam tempat itu cukup untuk memberi makan sekelompok kaum fakir yang berkumpul di rumah beliau. Bahkan setiap orang dari mereka pulang dengan perut kenyang dan membawa sisa kurma yang masih banyak itu ke rumahnya masing-masing.mendamaikannya dengan keluarga Bani Ahmad yang mengancam untuk merosak ladangnya. Beliau segera menunggang kudanya pergi ke tempat Bani Ahmad dan menganjurkan mereka untuk mengurungkan niat mereka. Namun mereka menolak anjuran beliau. Untuk merendahkan keterangan itu beliau berkata: “Ladang orang itu adalah milikku jangan kamu berani mengganggunya kalau ingin selamat”. Kemudian beliau pergi meninggalkan keluarga Bani Ahmad. Mendengar tentangan yang sedemikian itu sebahagian orang tua dari keluarga Bani Ahmad berkata: “Sebenarnya kamu telah mendengar apa yang diucapkan oleh Sayid Abdullah dan aku takut kamu akan merasakan akibatnya jika kamu sampai berani melaksanakan niat kamu, sebaiknya kamu kirimkan keldai kamu untuk makan dari hasil ladang petani itu, jika ia selamat maka kamu boleh melaksanakan niat kamu, namun jika ia terkena musibah maka kamu harus meninggalkan niat kamu”. Usul baik itu diterima dan segera mereka mengirirnkan keldai mereka untuk merosak tanaman dari ladang petani itu. Waktu keldai mereka makan sebahagian dari tanaman yang ada dalam ladang petani itu, dengan izin Allah keldai itu jatuh tersungkur mati seketika itu juga. Sehingga mereka tidak jadi melaksanakan niat mereka.
Diriwayatkan bahawa salah seorang murid beliau yang bernama Syeikh Muflih bin Abdillah bin Fahd pernah menceritakan tentang pengalamannya dengan beliau: “Di suatu tahun ketika aku akan berangkat ke Haji aku datang pada Sayid Abdullah bin Alwi untuk minta izin dan minta bantuan wang buat ongkos dalam perjalanan. Jawab beliau: “Apakah kamu mau menerimanya di sini ataukah aku pesankan pada salah seorang kawan kami yang berada di Mina untuk memberikan segala macam keperluanmu?” Jawabku: “Biar aku minta di Mina saja”. Jawab beliau: “Jika kamu telah sampai di Mina carilah si Fulan bin Fulan kelak ia akan memberikan segala apa yang kamu minta”. Tepat setelah selesai menjalankan ibadat Haji waktu kami tanyakan orang yang disebutkan oleh Sayid Abdullah itu, kami ditunjukkan ke tempatnya oleh orang yang mengenalnya. Setelah bertemu dengan orang yang kucari, aku terangkan apa yang dikatakan oleh Sayid Abdullah padaku. Orang tersebut menanyakan padaku dimanakah beliau sekarang berada?” Aku jawab: “Beliau kini sedang berada di kota Tarim (Hadramaut)”. Orang itu hanya meniawab: “Kelmarin di hari Wuquf beliau berkumpul dengan kami di Arafah sambil memakai pakaian ihram”. Kemudian orang itu memberikan apa yang kuminta padanya. Waktu aku tiba di kota Tarim beliau menyambut kedatanganku dari Haji sambil mengucapkan selamat. Jawabku: “Aku ucapkan selamat pula bagimu, aku dengar dari orang itu bahawa Sayid kelmarin berwuquf di Arafah juga”. Jawab beliau: “Jangan kamu beritahukan pada seorangpun tentang kehadiranku di Arafah selama aku masih hidup”.
Sayid Abdullah bin Alwi ini wafat di tahun 731 H, dalam usia sembilan puluh tiga tahun.
Dipetik dari: Kemuliaan Para Wali - karangan Zulkifli Mat Isa, terbitan Perniagaan Jahabersa
www.ucapantahunbaru.blogspot.com
Kamis, 07 Januari 2010
Al-Habib Abdullah Ba’alawi Ibnul Ustadzul A’dzam
Share this
Related Articles :
Arsip Blog
-
▼
2010
(580)
-
▼
Januari
(580)
- Drs. KH. Muhammad Zubaidi Muslich
- Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan
- KH. M. Ma’shum bin Aly
- Habib Salim bin 'Abdullah bin 'Umar asy-Syathiri
- KH. Marzuqi Romli
- TIGABELAS ALASAN KEUTAMAAN BERSHOLAWAT
- “Sang Macan Putih dari Pulau Jawa” (edisi 1)
- KH. Abdul Ghofur Maimoen (Kader NU Mesir Raih Gela...
- KH Masyhudi Hasan Ilmuwan Idealis Itu Adalah Kac...
- KH. Maimun Zubair (Matahari Dari Sarang)
- al-Habib Syekh bin Salim al-Aththas
- Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfagih Al-Alawy
- Inilah Mimpi-Mimpi Rasulullah Saw Yang Menakjubkan
- SEBAGIAN AMALIYAH DIMALAM NISFU SYA'BAN
- ASWAJA (AHLUSSUNAH WAL JAMAAH)
- AL HABIB ZEIN BIN ‘ALI BIN AHMAD BIN ‘UMAR AL JUFR...
- HABIB ALWI BIN SALIM ALAYDRUS
- KH. Abdul Mukti bin Harun
- KH. Badrus Salam
- KH. Anwar Nur, Pengasuh Ponpes An-Nur Bululawang
- Habib Sholeh bin Muhammad Mauladdawilah
- BIOGRAFI KH.IMAM FAQIH ASY'ARI DAN SEJARAH BERDIRI...
- KH. MOHAMMAD SAID
- Habib Ahmad Jamal bin Toha Ba'aqil
- Keajaiban-Keajaiban Nabi Muhammad SAW Semasa Kecil
- Alim al-Allamah al-Faqih Syeikh Ismail al Yamani
- Syeikh Abdul Fatah Husein Rawa
- SHEIKH MOHAMMAD KHALIL AL-KHATIB
- MENGENANG SALAH SATU SOSOK ULAMA KHARISMATIK KOTA ...
- Ustadz Taha Suhaimi, Cucu Syeikh Muhammad as-Suhaimi
- Syaikh `Abdullah al-Lahji
- Kyai Soeratmo (Mbah Idris)
- Habib Hasan bin Soleh Al-Bahr Al-Jufri, Keluhuran ...
- KH. Abdul Fattah Hasyim
- KH. Abdullah Abbas
- KETIKA KYAI SALING NYANTRI
- Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad
- SUHRAWARDI AL-MAQTUL: SANG GURU CAHAYA
- AYN AL-QUDAT AL-HAMADZANI
- SEJARAH SHALAWAT BADAR
- ABAH KI QOMARUZZAMAN
- GELAR KELUARGA AL-HASANI
- KH Abdul Wahid Hasyim
- KH. Oesman Mansoer: Dari Mayor Hingga Rektor
- H. Imron Rosyadi SH Diplomat Karir Dari Pesantr...
- Menghadiahkan Bacaan Dzikir Untuk Ahli Kubur
- BETAPA KUASANYA ALLAH SWT (kisah nyata) Satu ger...
- KH. Turaihan Adjhuri Es Syarofi (Guru para Ahli Fa...
- Habib Ali bin Ja'far Alaydrus, Batu Pahat-Malaysia
- GELAR KELUARGA ALAWIYIN DI HADRAMAUT
- Syaikh Ahmad AlBadawiy RA. – WaliQutb Al Ghouts
- KH.SYAFI’I HADZAMI (SUMUR YANG TAK PERNAH KERING)
- Terkuaknya ke-wali-an Kyai Hamid Pasuruan dan Ki...
- KISAH AL-HABIB AHMAD AL-MUHDHAR (QUWEREH, YAMAN)
- Merunduk Kala di Puncak Ilmu : Habib Husein bin Ab...
- KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie: Demi Maslahat ...
- Bakiak Kiai Abbas Rontokkan Pesawat-2 Sekutu
- Kasyaf Terbukanya hijab antara seorang Hamba denga...
- Habib Hamid al-Kaaf - Khalifah Syaikh Yaasin
- Komentar Tokoh Dunia tentang : Sayyidina wa Maulan...
- Habib Hamid bin Ja’far Al-Qadri: Membumikan Madras...
- SAYYID THOHIR ALAUDDIN AL JAILANI (Sang Juru Kun...
- AL IMAM AL MUHAQQIQ AL MUDAQQIQ ABUL FAIDH SAYYID ...
- AL HABIB ‘ALWI BIN ‘ABDULLAH AL ‘AYDRUS (Salah Sa...
- PERTEMUAN AGUNG BERTABUR NUR KEBERKAHAN ANTARA A...
- AL HABIB ‘ALI BIN SYECH ABU BAKAR BIN SALIM (PANGE...
- KH. Abdul Manan Muncar Banyuwangi Jawa Timur
- Sekilas Abil 'Abbas Balyan Bin Malkan, Nabi Khidir AS
- AL-IMAN AL-HABIB ‘ALAWI BIN ‘ABDULLAH BIN ‘ AYDARU...
- Sayyid ‘Abdullah bin Shadaqah bin Zaini Dahlan al-...
- HABIB UMAR BIN ISMAIL BIN YAHYA CIREBON
- 10 Sahabat Dijamin Masuk Surga
- Habib Nuh al Haddad, Solo
- Sayyid Isa Alkaff Qathmyr : Annasabah Alawiyyah
- Ringkasan Sejarah 25 Nabi Dan Rasul
- K.H. Sholeh Bahruddin Kalam Pengasuh Pon.Pes. Ngal...
- Download
- Gathering 49
- Al Allamah Al Musnid Al Arif billah Alhabib Abdulq...
- Keluarga Alawiyyin di Hadramaut
- ISTI'LAUL QUDROH
- Asal Usul Sebutan ALAWIYYIN
- KH. Muslim Rifa'I Imampuro
- Syekh Ihsan Jampes
- KH. Mahrus Aly
- Syekh Junaid Al-Baghdadi RA
- MANAQIB MU'ALLIF DALA'IL AL-KHOIROT, AL-SAYYID ABU...
- Biografi KH Mufid Mas'ud Pendiri Pondok Pesantren ...
- Manaqib Al Arif Billah Al A`lim As Sayyid Ahmad Za...
- Al-Habib Sayid Hatim bin Ahmad Al-Ahdal
- Al-Habib Raihan bin Abdillah Al-’Adani
- Al-Habib Husein bin Hadi Al-Hamid Waliyullah Yang ...
- Al-Habib Husein bin Bin Abdurrahman Assaqqaf Sesep...
- Al-Habib Ahmad bin Alwi Bahjadab
- Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Muhsin Assegaff Pe...
- Al-Habib Abubakar bin Ali Shahab Salah Satu Pendir...
- Syekh Samman Sang Pendiri Sammaniyah
- JADWAL PERINGATAN HAUL HABAIB SEJAWA
- Kiai Muhammad Syamsuri bin Dahlan (1906-1988)
- KH Muhammad Dahlan; Pendukung Lahirnya Muslimat NU
-
▼
Januari
(580)