Bernama lengkap Abdullah Kafabihi Mahrus. Lahir di Kediri tanggal 2 September 1960. Beliau adalah putra ke 12 dari 14 bersaudara dari pasangan KH.Mahrus Aly dan Ny. Hj Zainab.
Sewaktu masih muda, beliau pernah mengenyam pendidikan di SMPN 4 Kediri, kemudian ke jenjang atasnya lagi di SMAN 1 Kediri. Juga pernah pada waktu beliau umur 9 tahun beliau diajak ayahnya mondok di Rembang, Langitan asuhan KH.Hadi Senori Tuban. Beliau juga pernah nyantri di Pon-Pes Al-Fadllu Kaliwungu yang diasuh oleh KH.Dimyathi Ro’is.
Tercatat beliau juga seorang yang aktif dalam berorganisasi. Beberapa organisasi besar yang pernah beliau ikuti adalah NU dan MUI.
Dalam hidup beliau bukanlah sosok orang yang muluk-muluk. Dari cara berpakaian beliaupun sangat santun dan sederhana, yang paling penting bagi beliau adalah bisa menyebarkan syari’at agama islam, karena itu merupakan motto dalam hidup beliau.
Di kalangan para santri beliau terkenal dengan sosok yang ulet. Beliau juga selalu berusaha untuk istiqomah mengisi pengajian para santri dalam keadaan apapun. Sangking istiqomahnya beliau dalam mengaji, sampai-sampai ketika ada tamu agung atau dzuriah beliau yang datang, beliau tetap menyempatkan untuk mengisi pengajian para santri walaupun cuma lima menit. Hal tersebut beliau lakukan semata-mata hanya untuk menjaga keistiqomahan beliau dalam mengaji. Disaat waktu senggangpun, tak beliau gunakan waktu tersebut dengan percuma. Bahkan dalam keadaan tinda’anpun ( red : bepergian ) sisa waktu senggang yang ada, tidak beliau sia-siakan hanya dengan jalan-jalan saja, namun beliau isi dengan muthola’ah kitab-kitab yang pernah dipelajari beliau dulu.
Semasa kecil beliau, beliau adalah sosok anak yang terbilang bandel. mungkin hal ini dikarenakan beliau lebih condong untuk menggulati dunia pendidikan umum dari pada dunia pesantren, padahal ayahandanya, KH. Mahrus ‘Aly lebih meridloi beliau untuk lebih fokus dalam menggeluti ilmu agama. Hingga suatu hari beliau dipanggil ayahandanya, beliau ditunjukkan buku aljabar oleh ayahandanya dan ditanya “ Ini pelajaran apa? Untuk apa belajar seperti ini? ” Sejak sa’at itulah beliau terketuk hatinya untuk lebih mendalami ilmu agama dari pada pendidikan umum.
Pada sa’at usia beliau menginjak 16 tahun, beliau belum bisa memaknai kitab dengan tulisan pegon, jadi ketika memaknai kitab beliau cukup dengan tulisan utawi, iki, iku, dll.
Dari sekian banyak putra KH.Mahrus Aly hanya Buya ( panggilan santri putri pada beliau ) saja yang diajak mbah Kyai Dimyathi untuk ngaji pada beliau, tapi dengan syarat beliau tidak boleh memeberitahukan perihal ngajinya pada siapapun. Jika nanti ditanya, Mbah Kyai Dimyathi mengutus Buya untuk menjawab “ Diajak dolan Mbah Dimyathi ” ( red ; jawa ). Cara mengajar mengaji mbah Dimiyathi kepada Buya sangat unik. Metode pengajarannya tidak terbatas pada ruang dan waktu. Mbah Dimiathi mengajar ngaji Buya dimana saja, kalau lagi di sawah ngajinya juga di sawah, kalau lagi di kolam ngajinya juga di kolam. Dengan hanya berbekal badan dan baju yang Buya kenakan, beliau siap untuk patuh pada perintah gurunya itu. Setiap waktu Buya harus standby menunggu mandat dari gurunya. Untuk masalah makan dan minum beliau masih numpang pada Kyai.
Pernah suatu hari Buya diajak oleh mbah Dim ziaroh ke makam sunan Ampel, tiba-tiba beliau diberitahu bahwa nantinya yang akan menjadi penerus KH.Mahrus Aly adalah Buya sendiri. Sontak beliau kaget mendengar hal tersebut, beliau bergegas pulang dan menyampaikan hal tersebut pada ayahandanya.
Dalam usia yang relatif muda ( kira-kira 25 tahun ), Buya sudah mengemban amanat yang cukup besar yaitu meneruskan perjuangan ayahnya dalam mengasuh pondok pesantren. Pada tanggal 30 September 1985, Buya telah berhasil mengikuti salah satu tindak lampah Rosulullah. Seorang wanita solehah yang berasal dari Cirebon ( Ny.Hj.Azzah Nur Laila ) telah dipilih oleh KH. Mahrus Aly sebagai menantu beliau. Dari prosesi perjodohan yang dilakukan oleh KH.Mahrus Aly tersebut, alhamdulillah hingga saat ini Buya dan keluarga hidup sakinah, mawaddah, warrohmah. Dari buah pernikahan Buya dengan Ny.Hj.Azzah Nur Laila melahirkan 4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan yang kelak salah satu diantara mereka akan menggantikan Buya dalam mengasuh pondok ini.
Ketika seorang muslim tumbuh dewasa dan materi sudah mencukupi, alhamdulillah tak jarang sebagian dari mereka ingat dengan rukun islam yang terakhir. Begitu juga dengan Buya. Akhirnya dengan bekal yang mencukupi, Buya berangkat menuju rumah Allah untuk melaksanakan haji. Pada saat haji, banyak sekali kejadian yang beliau alami dan tak akan beliau lupakan. Salah satunya adalah beliau pernah mengaji pada syeikh Yasiin al Fadani ( guru Buya saat di Makkah ). Dan tentunya kita sebagai santri beliau, ingin mendapatkan barokah ilmunya. Semoga!.Amiiin………..
www.ucapantahunbaru.blogspot.com
Arsip Blog
-
▼
2010
(580)
-
▼
Januari
(580)
- Drs. KH. Muhammad Zubaidi Muslich
- Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan
- KH. M. Ma’shum bin Aly
- Habib Salim bin 'Abdullah bin 'Umar asy-Syathiri
- KH. Marzuqi Romli
- TIGABELAS ALASAN KEUTAMAAN BERSHOLAWAT
- “Sang Macan Putih dari Pulau Jawa” (edisi 1)
- KH. Abdul Ghofur Maimoen (Kader NU Mesir Raih Gela...
- KH Masyhudi Hasan Ilmuwan Idealis Itu Adalah Kac...
- KH. Maimun Zubair (Matahari Dari Sarang)
- al-Habib Syekh bin Salim al-Aththas
- Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfagih Al-Alawy
- Inilah Mimpi-Mimpi Rasulullah Saw Yang Menakjubkan
- SEBAGIAN AMALIYAH DIMALAM NISFU SYA'BAN
- ASWAJA (AHLUSSUNAH WAL JAMAAH)
- AL HABIB ZEIN BIN ‘ALI BIN AHMAD BIN ‘UMAR AL JUFR...
- HABIB ALWI BIN SALIM ALAYDRUS
- KH. Abdul Mukti bin Harun
- KH. Badrus Salam
- KH. Anwar Nur, Pengasuh Ponpes An-Nur Bululawang
- Habib Sholeh bin Muhammad Mauladdawilah
- BIOGRAFI KH.IMAM FAQIH ASY'ARI DAN SEJARAH BERDIRI...
- KH. MOHAMMAD SAID
- Habib Ahmad Jamal bin Toha Ba'aqil
- Keajaiban-Keajaiban Nabi Muhammad SAW Semasa Kecil
- Alim al-Allamah al-Faqih Syeikh Ismail al Yamani
- Syeikh Abdul Fatah Husein Rawa
- SHEIKH MOHAMMAD KHALIL AL-KHATIB
- MENGENANG SALAH SATU SOSOK ULAMA KHARISMATIK KOTA ...
- Ustadz Taha Suhaimi, Cucu Syeikh Muhammad as-Suhaimi
- Syaikh `Abdullah al-Lahji
- Kyai Soeratmo (Mbah Idris)
- Habib Hasan bin Soleh Al-Bahr Al-Jufri, Keluhuran ...
- KH. Abdul Fattah Hasyim
- KH. Abdullah Abbas
- KETIKA KYAI SALING NYANTRI
- Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad
- SUHRAWARDI AL-MAQTUL: SANG GURU CAHAYA
- AYN AL-QUDAT AL-HAMADZANI
- SEJARAH SHALAWAT BADAR
- ABAH KI QOMARUZZAMAN
- GELAR KELUARGA AL-HASANI
- KH Abdul Wahid Hasyim
- KH. Oesman Mansoer: Dari Mayor Hingga Rektor
- H. Imron Rosyadi SH Diplomat Karir Dari Pesantr...
- Menghadiahkan Bacaan Dzikir Untuk Ahli Kubur
- BETAPA KUASANYA ALLAH SWT (kisah nyata) Satu ger...
- KH. Turaihan Adjhuri Es Syarofi (Guru para Ahli Fa...
- Habib Ali bin Ja'far Alaydrus, Batu Pahat-Malaysia
- GELAR KELUARGA ALAWIYIN DI HADRAMAUT
- Syaikh Ahmad AlBadawiy RA. – WaliQutb Al Ghouts
- KH.SYAFI’I HADZAMI (SUMUR YANG TAK PERNAH KERING)
- Terkuaknya ke-wali-an Kyai Hamid Pasuruan dan Ki...
- KISAH AL-HABIB AHMAD AL-MUHDHAR (QUWEREH, YAMAN)
- Merunduk Kala di Puncak Ilmu : Habib Husein bin Ab...
- KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie: Demi Maslahat ...
- Bakiak Kiai Abbas Rontokkan Pesawat-2 Sekutu
- Kasyaf Terbukanya hijab antara seorang Hamba denga...
- Habib Hamid al-Kaaf - Khalifah Syaikh Yaasin
- Komentar Tokoh Dunia tentang : Sayyidina wa Maulan...
- Habib Hamid bin Ja’far Al-Qadri: Membumikan Madras...
- SAYYID THOHIR ALAUDDIN AL JAILANI (Sang Juru Kun...
- AL IMAM AL MUHAQQIQ AL MUDAQQIQ ABUL FAIDH SAYYID ...
- AL HABIB ‘ALWI BIN ‘ABDULLAH AL ‘AYDRUS (Salah Sa...
- PERTEMUAN AGUNG BERTABUR NUR KEBERKAHAN ANTARA A...
- AL HABIB ‘ALI BIN SYECH ABU BAKAR BIN SALIM (PANGE...
- KH. Abdul Manan Muncar Banyuwangi Jawa Timur
- Sekilas Abil 'Abbas Balyan Bin Malkan, Nabi Khidir AS
- AL-IMAN AL-HABIB ‘ALAWI BIN ‘ABDULLAH BIN ‘ AYDARU...
- Sayyid ‘Abdullah bin Shadaqah bin Zaini Dahlan al-...
- HABIB UMAR BIN ISMAIL BIN YAHYA CIREBON
- 10 Sahabat Dijamin Masuk Surga
- Habib Nuh al Haddad, Solo
- Sayyid Isa Alkaff Qathmyr : Annasabah Alawiyyah
- Ringkasan Sejarah 25 Nabi Dan Rasul
- K.H. Sholeh Bahruddin Kalam Pengasuh Pon.Pes. Ngal...
- Download
- Gathering 49
- Al Allamah Al Musnid Al Arif billah Alhabib Abdulq...
- Keluarga Alawiyyin di Hadramaut
- ISTI'LAUL QUDROH
- Asal Usul Sebutan ALAWIYYIN
- KH. Muslim Rifa'I Imampuro
- Syekh Ihsan Jampes
- KH. Mahrus Aly
- Syekh Junaid Al-Baghdadi RA
- MANAQIB MU'ALLIF DALA'IL AL-KHOIROT, AL-SAYYID ABU...
- Biografi KH Mufid Mas'ud Pendiri Pondok Pesantren ...
- Manaqib Al Arif Billah Al A`lim As Sayyid Ahmad Za...
- Al-Habib Sayid Hatim bin Ahmad Al-Ahdal
- Al-Habib Raihan bin Abdillah Al-’Adani
- Al-Habib Husein bin Hadi Al-Hamid Waliyullah Yang ...
- Al-Habib Husein bin Bin Abdurrahman Assaqqaf Sesep...
- Al-Habib Ahmad bin Alwi Bahjadab
- Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Muhsin Assegaff Pe...
- Al-Habib Abubakar bin Ali Shahab Salah Satu Pendir...
- Syekh Samman Sang Pendiri Sammaniyah
- JADWAL PERINGATAN HAUL HABAIB SEJAWA
- Kiai Muhammad Syamsuri bin Dahlan (1906-1988)
- KH Muhammad Dahlan; Pendukung Lahirnya Muslimat NU
-
▼
Januari
(580)