Senin, 18 Januari 2010
Prof. KH. Anwar Musaddad, Ulama Intelektual
Suatu ketika di tahun 1956, Bung Karno naik haji. KH. Anwar Musaddad bertindak sebagai Muthawif (semacam Amirul Haj untuk masa sekarang). Ia bertugas membimbing BK menjalani rukun Islam kelima itu.
Tiba-tiba muncul peristiwa aneh. Bung Karno yang sedang thowaf mengelilingi Ka’bah ditabrak seorang wanita hingga terjatuh. Beruntung Kiai Musaddad yang ada disampingnya segera menyambar tangan BK.
Usai keduanya tenang, Kiai Musaddad berbisik kepada Bung Karno : “Paduka, di sekeliling Ka’bah penuh dengan tamsil-tamsil”. Bung Karno tidak langsung bisa menerima kalimat itu. “Kalau yang baru saja terjadi itu tamsilnya apa Kiai?” tanya Bung Karno. “Paduka perlu berhati-hati dengan wanita” jawab Kiai Musaddad, tak peduli mata Bung Karno melotot ke arah dirinya.
Usai menjalankan ibadah haji, keduanya melakukan lawatan ke negara-negara Islam, seperti Mesir, Turki, Sudan, Aljazair, dan lain sebagainya. Di negara-negara muslim itu Bung Karno berpidato dalam Bahasa Inggris, sedangkan Kiai Musaddad yang menerjemahkannya ke dalam Bahasa Arab. Ketika shalat Jum’at di masjid kampus Al-Azhar, Mesir, Kiai Musaddad didaulat menjadi khatib. Sementara Bung Karno dan Jamal Abdul Naser sebagai mustami’in.
Beliau lahir di Garut 3 April 1909. menamatkan pendidikan di Volk School tahun 1922. melanjutkan ke MULO (setingkat SMP) Kristelijk di Garut, lalu ke AMS (setingkat SMA) Kristelijk di Sukabumi. Setelah menamatkan pendidikan pendidikan di sekolah Katolik tersebut, ia melanjutkan ke Pesantren Darussalam Wanaraja, Garut. Setelah 2 tahun di sana, beliau berangkat ke Tanah Suci Makkah dan belajar di Madrasah Al-Falah selama 11 tahun. Tamat AMS beliau sudah mahir berbahasa Inggris, Belanda dan Jerman. Sedangkan Bahasa Arab dipelajari ketika berada di Makkah.
Di sekolah Darul Falah Makkah, selain belajar beliau juga mengajar Bahasa Inggris dan Matematika. Di Antara muridnya terdapat nama Muzakky Al-Yamany, yang kelak menjadi Menteri Perminyakan saudi Arabia. Tahun 1963 menyandang gelar gelar profesor dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam bidang Ushuluddin.
Hasil pemilu 1955 mengantarkan dirinya menjadi anggota DPR. Posisi sebagai wakil rakyat mewakili NU itu dijabat hingga tahun 1967. Jabatan lainnya, beliau pernah menjabat sebagai ketua PP LP Ma’arif (1957), Rais Syuriah III PBNU hasil Muktamar Bandung (1974), wakil Rais Aam PBNU hasil Muktamar Semarang (1979), dua kali menempati posisi Mustasyar hasil Muktamar Krapyak dan Tasikmalaya. Dalam Muktamar Kediri, beliau berhalangan hadir karena usia sepuhnya.
Pengalaman lain, sejak tahun 1953 pindah ke Yogyakarta. Ketika ibukota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogya, Kiai Musaddad menjadi Ketua Urusan Masjid se-Indonesia (semacam dewan masjid). Beliau juga salah seorang pendiri Universitas Islam Indonesia dan PTAIN (kelak menjadi IAIN, dan sekarang UIN). Pernah juga menjadi Dekan Fakultas Ushuluddin PTAIN hingga berganti nama menjadi IAIN Sunan Kalijaga (1963-1967). Kemudian beliau pindah ke Bandung menjadi Rektor IAIN Sunan Gunungjati (1967-1974). Sejak tahun 1976 pindah ke Garut, mendirikan Pesantren Al-Musaddadiyah.
Di antara ciri khas Kiai Musaddad, setiap memberikan pengajian –di manapun- selalu menggunakan layar lebar. Beliau menyebutnya sebagai “film akhirat”, yang untuk masa sekarang tidak jauh beda dengan Big Screen. Kiai Musaddad menggunakannya sejak tahun 1955.
Kiai Anwar Musaddad wafat pada 19 Rabiutsani 1422/2000 dalam usia 91 tahun. Dimakamkan di komplek pemakaman keluarga Pondok Pesantren Musaddadiyah, Garut Jawa Barat yang berada di sisi utara masjid lama.
Ref : Buku Antologi NU
www.ucapantahunbaru.blogspot.com
Share this
Related Articles :
Arsip Blog
-
▼
2010
(580)
-
▼
Januari
(580)
- Drs. KH. Muhammad Zubaidi Muslich
- Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan
- KH. M. Ma’shum bin Aly
- Habib Salim bin 'Abdullah bin 'Umar asy-Syathiri
- KH. Marzuqi Romli
- TIGABELAS ALASAN KEUTAMAAN BERSHOLAWAT
- “Sang Macan Putih dari Pulau Jawa” (edisi 1)
- KH. Abdul Ghofur Maimoen (Kader NU Mesir Raih Gela...
- KH Masyhudi Hasan Ilmuwan Idealis Itu Adalah Kac...
- KH. Maimun Zubair (Matahari Dari Sarang)
- al-Habib Syekh bin Salim al-Aththas
- Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfagih Al-Alawy
- Inilah Mimpi-Mimpi Rasulullah Saw Yang Menakjubkan
- SEBAGIAN AMALIYAH DIMALAM NISFU SYA'BAN
- ASWAJA (AHLUSSUNAH WAL JAMAAH)
- AL HABIB ZEIN BIN ‘ALI BIN AHMAD BIN ‘UMAR AL JUFR...
- HABIB ALWI BIN SALIM ALAYDRUS
- KH. Abdul Mukti bin Harun
- KH. Badrus Salam
- KH. Anwar Nur, Pengasuh Ponpes An-Nur Bululawang
- Habib Sholeh bin Muhammad Mauladdawilah
- BIOGRAFI KH.IMAM FAQIH ASY'ARI DAN SEJARAH BERDIRI...
- KH. MOHAMMAD SAID
- Habib Ahmad Jamal bin Toha Ba'aqil
- Keajaiban-Keajaiban Nabi Muhammad SAW Semasa Kecil
- Alim al-Allamah al-Faqih Syeikh Ismail al Yamani
- Syeikh Abdul Fatah Husein Rawa
- SHEIKH MOHAMMAD KHALIL AL-KHATIB
- MENGENANG SALAH SATU SOSOK ULAMA KHARISMATIK KOTA ...
- Ustadz Taha Suhaimi, Cucu Syeikh Muhammad as-Suhaimi
- Syaikh `Abdullah al-Lahji
- Kyai Soeratmo (Mbah Idris)
- Habib Hasan bin Soleh Al-Bahr Al-Jufri, Keluhuran ...
- KH. Abdul Fattah Hasyim
- KH. Abdullah Abbas
- KETIKA KYAI SALING NYANTRI
- Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad
- SUHRAWARDI AL-MAQTUL: SANG GURU CAHAYA
- AYN AL-QUDAT AL-HAMADZANI
- SEJARAH SHALAWAT BADAR
- ABAH KI QOMARUZZAMAN
- GELAR KELUARGA AL-HASANI
- KH Abdul Wahid Hasyim
- KH. Oesman Mansoer: Dari Mayor Hingga Rektor
- H. Imron Rosyadi SH Diplomat Karir Dari Pesantr...
- Menghadiahkan Bacaan Dzikir Untuk Ahli Kubur
- BETAPA KUASANYA ALLAH SWT (kisah nyata) Satu ger...
- KH. Turaihan Adjhuri Es Syarofi (Guru para Ahli Fa...
- Habib Ali bin Ja'far Alaydrus, Batu Pahat-Malaysia
- GELAR KELUARGA ALAWIYIN DI HADRAMAUT
- Syaikh Ahmad AlBadawiy RA. – WaliQutb Al Ghouts
- KH.SYAFI’I HADZAMI (SUMUR YANG TAK PERNAH KERING)
- Terkuaknya ke-wali-an Kyai Hamid Pasuruan dan Ki...
- KISAH AL-HABIB AHMAD AL-MUHDHAR (QUWEREH, YAMAN)
- Merunduk Kala di Puncak Ilmu : Habib Husein bin Ab...
- KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie: Demi Maslahat ...
- Bakiak Kiai Abbas Rontokkan Pesawat-2 Sekutu
- Kasyaf Terbukanya hijab antara seorang Hamba denga...
- Habib Hamid al-Kaaf - Khalifah Syaikh Yaasin
- Komentar Tokoh Dunia tentang : Sayyidina wa Maulan...
- Habib Hamid bin Ja’far Al-Qadri: Membumikan Madras...
- SAYYID THOHIR ALAUDDIN AL JAILANI (Sang Juru Kun...
- AL IMAM AL MUHAQQIQ AL MUDAQQIQ ABUL FAIDH SAYYID ...
- AL HABIB ‘ALWI BIN ‘ABDULLAH AL ‘AYDRUS (Salah Sa...
- PERTEMUAN AGUNG BERTABUR NUR KEBERKAHAN ANTARA A...
- AL HABIB ‘ALI BIN SYECH ABU BAKAR BIN SALIM (PANGE...
- KH. Abdul Manan Muncar Banyuwangi Jawa Timur
- Sekilas Abil 'Abbas Balyan Bin Malkan, Nabi Khidir AS
- AL-IMAN AL-HABIB ‘ALAWI BIN ‘ABDULLAH BIN ‘ AYDARU...
- Sayyid ‘Abdullah bin Shadaqah bin Zaini Dahlan al-...
- HABIB UMAR BIN ISMAIL BIN YAHYA CIREBON
- 10 Sahabat Dijamin Masuk Surga
- Habib Nuh al Haddad, Solo
- Sayyid Isa Alkaff Qathmyr : Annasabah Alawiyyah
- Ringkasan Sejarah 25 Nabi Dan Rasul
- K.H. Sholeh Bahruddin Kalam Pengasuh Pon.Pes. Ngal...
- Download
- Gathering 49
- Al Allamah Al Musnid Al Arif billah Alhabib Abdulq...
- Keluarga Alawiyyin di Hadramaut
- ISTI'LAUL QUDROH
- Asal Usul Sebutan ALAWIYYIN
- KH. Muslim Rifa'I Imampuro
- Syekh Ihsan Jampes
- KH. Mahrus Aly
- Syekh Junaid Al-Baghdadi RA
- MANAQIB MU'ALLIF DALA'IL AL-KHOIROT, AL-SAYYID ABU...
- Biografi KH Mufid Mas'ud Pendiri Pondok Pesantren ...
- Manaqib Al Arif Billah Al A`lim As Sayyid Ahmad Za...
- Al-Habib Sayid Hatim bin Ahmad Al-Ahdal
- Al-Habib Raihan bin Abdillah Al-’Adani
- Al-Habib Husein bin Hadi Al-Hamid Waliyullah Yang ...
- Al-Habib Husein bin Bin Abdurrahman Assaqqaf Sesep...
- Al-Habib Ahmad bin Alwi Bahjadab
- Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Muhsin Assegaff Pe...
- Al-Habib Abubakar bin Ali Shahab Salah Satu Pendir...
- Syekh Samman Sang Pendiri Sammaniyah
- JADWAL PERINGATAN HAUL HABAIB SEJAWA
- Kiai Muhammad Syamsuri bin Dahlan (1906-1988)
- KH Muhammad Dahlan; Pendukung Lahirnya Muslimat NU
-
▼
Januari
(580)